Menikah itu, bagaimana ya…
Banyak yang bilang, menikah adalah fase terindah dari semua fase hubungan cinta. Bagi orang-orang dari mazhab ini, menikah ialah kenikmatan surgawi yang bocor ke planet Bumi, ialah klimaks yang foreplay-nya telah dimulai sejak “kamu mau ga jadi cewekku?”
Sedangkan dari perspektif lain, ada segelintir jamaah dari mazhab sakit hati yang menilai bahwa menikah merupakan sinonim dari piring yang dibanding, pintu yang dikunci paksa, atau adu suara yang memekikkan telinga tetangga.
Apapun itu, di sini saya tidak akan membahas perbedaan pendapat di atas.
Perbedaan pendapat soal makan bubur dengan cara diaduk atau tidak diaduk dan perselisihan metode menyantap mie instan dengan atau tanpa nasi sudah cukup membuat saya muak. Saya tidak mau perjalanan hidup saya lebih memuakkan lagi.
Saya hanya akan membahas yang ringan-ringan saja. Perihal kado pernikahan, misalnya.
Toh pada awalnya, tak peduli sebuah rumah tangga akan hancur atau terus tumbuh berkembang sampai maut memisahkan, kado pernikahan tetap jadi salah satu item paling dinanti sepasang suami-istri di tengah hegemoni pesta pernikahan.
Benar?
Bahkan kalau sampai tidak ada satu kado pun yang mereka terima, bisa jadi mereka akan sepakat untuk bercerai bahkan sebelum malam pengantin tiba.
Begitu krusialnya fungsi kado, kan?
Nah, makanya, kamu sebagai salah satu figur paling beruntung karena berhasil mendapatkan undangan pernikahan, jangan sia-siakan kesempatan itu untuk menghadiahi teman atau keluargamu dengan kado pernikahan terbaik.
Atau paling tidak, kado pernikahan yang unik.
Ngomong-ngomong soal unik, saya akan merekomendasikan satu jenis kado yang jarang terpikirkan, yaitu handuk couple yang dibungkus sedemikian cantik hingga menjadi kado pernikahan yang benar-benar unik.
Apa itu handuk couple?
Jangan mencari di Wikipedia, karena definisi handuk couple belum ada di sana.
Akan saya jelaskan di sini saja.
Handuk couple adalah sepasang handuk (selembar kain atau kertas yang dapat menyerap cairan dan digunakan untuk mengelap atau mengeringkan) yang memiliki ukuran, desain, motif, dan warna yang sama atau senada.
Dalam perkembangannya, handuk couple lebih banyak diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasangan suami-istri, atau anak kembar yang sering baku-hantam karena handuk yang mereka pakai saat mandi bersama tidak sama; yang satu gambar kucing, yang satu gambar ikan asin.
Sekarang pertanyaannya,
Mengapa handuk couple harus unik?
Untuk menjawabnya, kita harus masuk ke pembahasan yang lebih serius, yaitu psikologi dan marketing.
Kita bredel sisi psikologisnya dulu.
Homo sapiens a.k.a manusia cenderung tertarik dengan hal apapun yang langka, berbeda, dan menimbulkan rasa penasaran. Ya, kita memang terlahir dengan bakat untuk menyukai sesuatu yang unik seperti itu.
Mainan yang unik, makanan yang unik, musik yang unik, sampai istri tetangga yang unik.
Itulah mengapa handuk couple harus dibuat unik. Ukuran, desain, motif, dan warnanya harus dibuat berbeda dari handuk kebanyakan. Kalau sama, ya percuma. Sepasang handuk putih polos tidak akan menyandang gelar handuk couple meskipun dikemas dalam satu bungkus kado yang sama.
Sedangkan dari kacamata marketing, jelas, handuk couple berpotensi meraup keuntungan yang signifikan.
Mengapa? Ya karena keunikannya tadi.
Orang tidak akan ragu untuk membelanjakan uangnya untuk sepasang handuk yang benar-benar berbeda dari tumpukan handuk pasaran di kanan-kirinya, meskipun mereka sangat sadar kalau mereka sedang hidup di fase tanggal tua.
Agar lebih unik lagi, hukum kelangkaan diterapkan oleh staff marketing dengan membatasi jumlah produksi handuk couple. Makanya jangan heran kalau satu model handuk couple hanya tersedia beberapa piece saja, biasanya hanya dalam hitungan jari.
Setelah model itu ludes terjual, akan diproduksi handuk couple lain dengan model berbeda.
Sama seperti ketika semua teman cewek di kelasmu sudah resmi jadi pacar orang, mau ga mau kamu harus mencari calon gebetan di kelas yang lain.
Benar, dalam beberapa kasus, hukum kelangkaan itu memang kejam.
Kembali ke pokok pembahasan.
Mengapa handuk couple cocok dijadikan kado pernikahan?
Selain faktor keunikan, masih ada alasan lain mengapa kamu sebaiknya memilih handuk couple sebagai kado pernikahan.
Salah satunya adalah kebergunaan
Menurut data Kementerian Kesehatan, penduduk Indonesia rata-rata melakukan ritual mandi tiga kali sehari, 21 kali seminggu, 84 kali sebulan, dan 1.008 kali dalam kurun waktu satu tahun. Itu belum termasuk mandi yang sifatnya urgent: kecebur kali.
Berdasarkan data di atas, tidak ada alasan untuk tidak memasukkan handuk sebagai salah satu kebutuhan hidup paling fundamental. Apalagi bagi pengantin baru yang frekuensi mandinya Masya Allah sangat keseringan.
Baca: Pilihan Mug Couple Unik
Alasan lain, sisi keromantisan
Tak perlu saya jelaskan panjang-lebar mengenai alasan yang satu ini.
Bukannya apa-apa, saya takut kamu mendadak baper membayangkan adegan di mana seorang istri yang mengenakan handuk bertuliskan “Aku Milikmu”, sedang dibopong suaminya yang mengenakan handuk senada bertuliskan “Tentu Saja”.
Contoh kado handuk couple
Setelah melakukan survei di lima pasar sayuran, saya menemukan beberapa contoh handuk couple yang sayang kalau tidak dijadikan sebagai kado pernikahan.
Yang pertama, text-based
Dari namanya, jelas kalau handuk couple ini mengedepankan teks sebagai fokus keunikan.
Desain, motif, dan warnanya mungkin sama, tapi tulisan pada kedua handuknya berbeda, tapi saling melengkapi. Yang satu “Papa”, yang satu “Mama”. Yang satu “I Love You”, yang satu “I Love You Too”. Yang satu “Aku yang Atas”, yang satu “Aku yang Bawah”.
Yang kedua, image-based
Kalau handuk couple ini, gambarnya yang bersifat saling melengkapilah yang jadi pembeda.
Misalnya, gambar hati yang terbelah simetris di masing-masing handuk, yang menjadi utuh kembali ketika keduanya didekatkan. Semacam kaos couple yang sering dipakai sepasang ABG yang sedang giat-giatnya pacaran.
Gambar karakter kartun juga sering dijadikan pilihan. Mickey dan Minnie Mouse yang merupakan maskot hubungan cinta di ranah got perumahan adalah contoh paling mudah.
Berapa kisaran harga handuk couple?
Karena kamu sudah sangat tertarik untuk membeli handuk couple dan undangan pernikahan juga sudah ada di meja makan, maka kurang afdol kalau kita tidak membahas harganya.
Di pasar offline dan online, handuk couple kualitas bagus dibanderol dengan harga Rp100.000 – Rp600.000, tergantung ukuran, bahan, dan modelnya. Bisa dicek di sini
Sekadar saran, pilih handuk couple berbahan kapas atau terry karena keduanya mampu menyerap cairan dengan sangat baik. Sedangkan untuk desain, pilih yang menggunakan bordir halus pada motifnya. Hindari handuk couple yang menggunakan sablon karena mudah luntur dan menghambat penyerapan.
Agar tidak tertipu, tanya-tanya dulu ke Admin penjualnya, mana produk yang kualitasnya sedang, bagus, dan premium. Sesuaikan juga dengan budget-mu.
Kalau mereka amanah, mereka pasti akan menjelaskan dengan baik dan benar kok. Bahkan kalau beruntung, kamu bisa pulang dengan handuk couple di tangan dan nomor baru di kontak WhatsApp-mu.
Kan lumayan kamu bisa menghadiri pesta pernikahan sambil bergandengan tangan…